Senin, 09 Juni 2008

Konstruksi Jembatan Batanghari II Dihitung Ulang

Jambi -
Konstruksi Jembatan Batanghari yang telah dibangun mencapai 91 persen, dihitung ulang demi menjamin keamanan kontruksi jembatan sepanjang 1.131 meter yang akan mempersingkat jarak tempuh Kota Jambi-Muara Sabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dari 120 km menjadi 60 km.
Kasubdin Prasarana Wilayah dan Tata Ruang Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Provinsi Jambi, Benhar Panjaitan di Jambi, mengatakan, elevasi puncak pelengkung mengalami penyimpangan atau deviasi 90 cm, membuat keamanan kontruksi diragukan.
Deviasi 90 cm itu disebabkan angin kencang atau puting beliung yang menerpa kontruksi jembatan, sehingga waktu kejadian dilakukan tindakan preventif agar tidak ambruk dengan menyambung segmen arah Desa Sijenjang.
Akibat lain yang timbul dari deviasi itu terjadi kelebihan panjang kabel penggantung (hanger), sehingga harus dipotong, sementara pemotongan hanya bisa dilakukan di pabrik asalnya di China.
Penuntasan pembangunan Jembatan Batanghari II yang dibangun sejak tahun anggaran 2003 ditargetkan tuntas lima tahun anggaran atau 2007 itu tertunda beberapa kali, sehingga batal diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) direncanakan 29 Juni 2008.
Hasil rekomendasi Ditjen Bina Marga juga minta dilakukan kajian ulang pembangunan fisik jembatan yang sudah terpasang itu, karena keamanan struktur adalah prioritas utama.
"Lebih baik pekerjaan terlambat, tapi hasilnya memuaskan, dari pada tergesa-gesa atau dipaksakan, namun keamanan dan ketahannya tidak terjamin," kata Panjaitan.
Jembatan Batanghari II itu akan menelan dana Rp161,392 miliar yang dananya bersumber dari APBN dan APBD provinsi, kota dan kabupaten, namun baru terserap Rp144,003 miliar.
Terkait pembangunan Jembatan Bantanghari II yang ‘molor’ dalam pelaksanaan pekerjaannya, Kasubdin Prasarana Wilayah dan Tata Ruang Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Provinsi Jambi, Benhard Panjaitan, di periksa oleh Kejati Jambi.***

Tidak ada komentar: