Minggu, 15 Juni 2008

Harganas Jangan Bebani Masyarakat

Jambi -
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Mardianto mengingatkan Pemprov Jambi yang dipercaya pemerintah pusat sebagai tuan rumah Penyelenggara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-15 dan Bulan Bhakti Gotong Masyarakat (BBGRM) ke-5 tahun 2008 jangan sampai membebani masyarakat.
"Pelaksanaan Harganas dan BBGRM justru harus bermanfaat bagi masyarakat, jangan gelamor dan hanya serimonial, tetapi sejauhmana manfaatnya bagi masyarakat," kata Mendagri dalam pengarahannya dihadapan para pejabat di Jambi.
Puncak kegiatan Harganas dan BBGRM yang dipusatkan di Muarosabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (berjarak 125 km dari arah timur Kota Jambi) dijadwalkan akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 29 Juni 2008.
Mendagri mengatakan kegiatan itu merupkan pekerjaan nasional, dan menjadi dambaan setiap provinsi di Indonesia agar mendapat kesempatan sebagai tuan rumah pelaksana.
Oleh sebab itu tuan rumah penyelenggara akan dinilai dan menjadi catatan pemerintah pusat apakah terlaksana dengan baik atau tidak.
Misalnya dalam pengaturan transportasi, penginapan dan makan peserta harus ditata dengan baik sehingga tidak ada yang terlantar. Jika itu terjadi rawan provokasi.
"Hajatan besar seperti Harganas dan BBGRM itu terlaksana baik kuncinya makan minum peserta harus cukup, tempat tidak panas, terencana dengan baik dan ada kepastian," ujarnya.
Puncak acara Harganas dan BBGRM di Tanjabtim dan pameran produk industri kecil se-Indonesia dilaksanakan di Kota Jambi akan dihadiri 38.000 orang, terdiri dari 15.000 pasang keluarga (30.000 orang), 5.000 orang pemuda dan pemudi dari kabupaten/kota se Provinsi Jambi, dan 3.000 peserta dari seluruh Indonesia.
Ke-15.000 pasang keluarga melambangkan Harganas ke 15 itu akan menggunakan baju seragam batik khas Jambi. Sedangkan 5.000 orang pemuda dan pemudi melambangkan BBGRM V dari 10 kabupaten dan kota di Jambi menggunakan seragam baju kaos bertuliskan Harganas XV-BBGRM V.
Pada puncak juga akan menggelar makan kerang yang diikuti 38.000 peserta itu. Makan kerang itu untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).***

Tidak ada komentar: