Minggu, 15 Juni 2008

Jangan Pilih Calon Kepala Daerah Tidak Pro Lingkungan

Jambi -
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyerukan kepada masyarakat di sembilan provinsi di Sumatera itu untuk tidak memilih calon kepala daerah seperti gubernur, bupati dan walikota yang tidak peduli atau pro terhadap lingkungan hidup.
Pernyataan Walhi se-Sumatera itu disampaikan di Jambi, setelah pegiat dan advokasi lingkungan hidup Indonesia itu mengadakan pertemuan selama tiga hari (12-14 Juni 2008) membahas kerusakan lingkungan, khususnya kerusakan hutan Sumatera yang terancam punah lima tahun ke depan.
Para pimpinan Walhi di Sumatera lebih ekstrim menyerukan jika ada calon kepala daerah berkampanye dalam pilkada akan membangun sumber daya alam dengan mengembangkan komoditi perkebunan kelapa sawit yang dapat dijadikan beoful sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM) harus diwaspadai.
Seperti yang diungkapkan Chalik Syaifullah dari Walhi Nasional, pengembangan beoful justru akan merusak tatanan ekologi lingkungan hutan.
Isu yang dimunculkan mengembangkan perkebunan kelapa sawit untuk dijadikan sebagai sumber alternatif pengganti BBM justru upaya pengalihan fungsi hutan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Walhi Nasional Berian Pokan, menyatakan, kerusakan hutan di Sumatera dan daerah lainnya di Indonesia karena konsep pembangunan nasional yang tidak jelas.
Akibatnya kemiskinan dan kemelaratan dialami rakyat. Krisis pangan dan krisis energi pun terus mencuat.
Walhi memperediksi ancaman kerusakan hutan Sumatera yang membentang pegunungan Bukit Barisan, karena tingkat kerusakannya rata-rata seluas 500.000 hektar per tahun.
Sebab itu, perlu ada jaminan pemerintah terus melakukan restorasi atau membangun penghijaun hutan kembali secara kontinyu, karena untuk membangun kembali hutan yang rusak akibat berbagai kepentingan ekonomi selama ini butuh waktu hampir 500 tahun.***

Tidak ada komentar: