Senin, 16 Juni 2008

PT TML Sulut Emosi Warga Kuala Dasal

Jambi -
Puluhan warga Desa Kuala Dasal Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) merasa ketentramanya kembali terasa terusik, akibat pembuatan pembatas kebun kelapa sawit berupa kanal di lokasi antara kebun milik PT Tri Mitra Lestari (PT.TML) dengan lahan perkebunan milik warga setempat. Pasalnya, sejak PT.TML membuat kanal, di jalan 03 ( jalan kelapo bali) warga sekitar tidak bisa melakukan aktivitas untuk ke-kebun milik mereka, karena kanal yang dibuat pihak PT.TML berbentuk sungai yang berukuran lebih kurang 2,5 meter, dengan panjang yang tak bisa dikira sebagai pembatas kebun. Bukan itu saja, menurut sumber koran ini di Desa Kuala Dasal mengatakan, pihak menejemen PT.TML juga masih menyiksakan persoalan kepada warga Desa Kuala Dasal, terkait persoalan pola mitra yang sampai saat ini belum selesai dengan warga, sehingga dinilai PT.TML tidak membawa niat baik untuk menjalin kemitraan, inidikasi itu dapat dilihat dari sejumlah persoalan yang dapat menyulut konplik terhadap warga Kuala Dasal.
Berdasarkan laporan dua orang perwakilan warga Desa Kuala Dasal kepada koran ini, Minggu (15/6) kemarin mengatakan, sejak dua hari ini warga mulai berkumpul untuk membicarakan persoalan kanal, yang membuat warga resah, karena tidak bisa untuk masuk maupun mengangkut hasil kebun mereka, sehingga aktivitas warga sebagian besar merupakan petani menjadi terhambat gara-gara kanal, dan warga mulai terpancing marah.
“ Ya, sejak dua hari warga mulai berkumpul membicarakan soal kanal, dan warga mulai terpancing mau marah. Kalau mau bikin batas kebun, kan bisa dibicarakan dengan para warga yang memiliki lahan perbatasan, agar dapat solusinya, ini tidak. Pihak Menejemen bergerak sendiri. Jangan pancing persoalan baru, sedangkan pola mitra yang dijalin dengan warga Dasal sampai saat ini belum jelas statusnya, “ ujar Heri, kesal
Ditempat yang sama, Ramlan, juga kesal dengan ulah pihak PT.TML yang tidak mencerminkan niat baik sebagai mitra warga, dalam kerja sama pengelolaan perkebunan kelapa sawit, dan menuding pihak PT.TML telah memacing warga untuk marah. Untuk itu menghimbau Pemkab Tanjabbar, agar segera mengatasinya, sebelum terjadi yang hal yang tidak di-inginkan.
“ Yo, Pihak TML lagi-lagi nak mancing warga marah, persoalan ini persis yang dilakukanya pada warga Desa Delima bebera tahun lalu, dimana pihak TML bergerak sendiri untuk pembuatan batas lahan dengan warga desa, dengan cara menggali parit kanal, sehingga menghambat warga untuk masuk dan mengangkut hasil kebun. Sudah satu minggu ini warga kami tidak bisa mengambil hasil kebun mereka, karena tidak ada jalan. Untuk itu kami minta pihak Pemerintah Tanjabbar segera mengatasinya. Sebelum warga habis batas sabar, “ Himbau Ramlan.***

Tidak ada komentar: