Rabu, 25 Juni 2008

IAIN STS Tidak Bertanggungjawab Korban Unjukrasa Di Jakarta

Jambi - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Thaha Saifudin (STS) Jambi tidak bertanggungjawab terhadap dua mahasiswanya, Arfi (20) yang menjadi korban bentrok mahasiswa dengan aparat keamanan saat berunjukrasa menuntut pembatalan kenaikan harga BBM di Jakarta.
Rektor IAIN STS Jambi, Mukhtar Latif di Jambi, Rabu mengatakan, pihaknya tidak bertanggungjawab atas peristiwa itu, karena korban yang duduk di semester IV Fakultas Syariah itu, ke Jakarta tanpa sepengetahuan kampus dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai organisasi yang mengayomi mahasiswa.
"Korban pergi dengan kemauan sendiri atas ajakan Forum Kota (Forkat) dan tidak minta izin BEM serta pihak rektorat, atau diluar kontrol dan tanggungjawab kampus," kata Muchtar Latif.
Pihak kampus dan BEM juga sangat menyesalkan ulah korban yang pergi ke Jakarta mengusung nama almamater, dan tidak menutup kemungkinan ada mahasiswa IAIN STS Jambi lainnya selain Arfi yang ikut berunjukrasa di Jakarta di depan gedung DPR/MPR yang berakhir rusuh.
Keikutsertaan mahasiswa IAIN STS Jambi berpartisipasi menentang kebijakan pemerintah atau aksi solidaritas lainnya tidak dilarang, namun tetap di bawah koordinasi dan izin kampus dan BEM.
Kejadian yang dialami mahasiswa IAIN STS Jambi di Jakarta itu hendaknya menjadi pelajaran bagi mahasiswa lainnya untuk tidak melakukan hal serupa.
"Jika kepergian mereka izin pihak kampus dan BEM, bila terjadi masalah, tentu akan dibela dan mendapat perhatian serius dari semua pihak atau keluarga besar IAIN STS Jambi," kata Muchtar Latif.
Sementara Humas Universitas Jambi (Unja), Firman ketika dikonfirmasi juga mengakui, seorang mahasiswanya bernama Syaiful (21) turut menjadi korban saat bergabung dengan mahasiswa dan elemen massa lainnya melakukan unjukrasa di Jakarta.
Dua mahasiswa Jambi yang menjadi korban itu karena tertabrak kendaraan patroli kepolisian saat membubarkan aksi mahasiswa yang berunjukrasa di depan gedung DPR RI.***

Tidak ada komentar: