Rabu, 25 Juni 2008

Para Aktifis Jambi Kecam Tindakan Represif Polisi di DPR

Jambi -
Para aktifis dan mahasiswa Jambi mengecam tindakan represif polisi terhadap mahasiswa ketika berunjukrasa di DPR Jakarta Pusat, Selasa (24/6) yang menyebabkan dua mahasiswa Jambi yang bergabung dalam unjukrasa itu mengalami luka parah.
Presidum Nasional Front Pemuda 98, Jhoni IM di Jambi, Rabu mengatakan, tindakan represif polisi menghalau mahasiswa dengan kekerasan merupakan tindakan tidak terpuji.
"Mahasiswa dan aktifis itu murni memperjuangkan nasib rakyat yang terbebani akibat kenaikan harga BBM. Mahasiswa itu menuntut tidak macam-macam. Polisi seharusnya mengerti," ujarnya.
Rasa keprihatianan mahasiswa dan aktifis Jambi yang cukup mendalam itu, ketika dua mahasiswa Jambi mengalami luka parah yaitu Apriyanto (mahasiswa IAIN STS Jambi) yang mengalami patah dibagian leher dan kaki, dan Arief (mahasiswa STIKES Jambi) terkena peluru karet di bagian mata.
Kedua mahasiswa Jambi itu kini masih dirawat intensif di rumah sakit di Jakarta.
Sedangkan lima mahasiswa Jambi yang ditahan Polda Metro Jaya bersama mahasiswa lainnya yakni Yulia Zuwarman (aktifitis anak jalanan), Wandi (mahasiswa Poltekes), Komaruddin dan Khoiri (STIKES Jambi) dan Rudi (Universitas Jambi).
Sementara itu, Rektor IAIN Sultan Thaha Syaipudin Jambi, Prof Dr Mukhtar Latief mengatakan, pihaknya tidak bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa mahasiswanya itu.
"Kami tidak bertanggungjawab terhadap insiden itu, sebab IAIN STS Jambi secara kelembagaan tidak pernah mengizinkan mahasiswanya demo ke Jakarta," ujarnya.***

Tidak ada komentar: