Senin, 21 Juli 2008

Revitalisasi Pertanian Atasi Kemiskinan

Jambi -
Ketua DPP PDK Provinsi Jambi Drs. H. Usman Ermulan,MM meminta pemerintah merevitalasi lebih serius sektor pertanian, karena pemberdayaan sektor itu berkontribusi besar dalam mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.
"Selama ini, usaha merevitalisasi sektor pertanian belum optimal dilakukan pemerintah, padahal usaha di sektor itu mampu menyerap banyak tenaga kerja serta sangat berpotensi untuk mengatasi masalah kemiskinan," katanya.
Menurutnya, sektor pertanian yang kurang diberdayakan bisa dilihat di berbagai daerah di Provinsi Jambi. Seperti mengalirnya produksi beras dari Lampung, Sumatera Selatan, Sumbar yang masuk ke Jambi, sedangkan daerah Kerinci yang subur untuk memproduksi padi seolah-olah tidak dipertahatikan dengan serius oleh pemerintah daerah.
Seperti Nipah Panjang dan Kerinci yang menjadi lumbung beras Jambi masa silam, namun sekarang produksi beras di kedua lumbung itu cenderung berkurang dan perhatian pemerintah daerah juga dipertanyakan.
"Kalau pertanian hendak direvitalisasi maka harus sungguh- sungguh diarahkan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar melaksanakan program atau proyek," katanya saat temu kader PDK di Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur kemarin..
Sektor pertanian Jambi, yakni pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan, merupakan pendukung utama perkembangan perekonomian Jambi dan banyak perusahaan raksasa yang menggeluti usaha pertanian.
Jumlah penduduk miskin Indonesia per Maret 2008, menurut Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Arizal Ahmaf, mencapai 34,96 juta orang, atau turun 16,58 persen dibandingkan jumlah penduduk miskin per Maret 2007.
Penduduk miskin di perdesaan dan perkotaan tidak mengalami perubahan mendasar dengan data tahun sebelumnya. Hampir 63,47 persen penduduk miskin berada di perdesaan, dan 70 persen penduduk miskin bekerja di sektor pertanian.
Menurut Usman, petani di Jambi memang sering mengalami ironi, yakni mereka tetap miskin atau tidak sejahtera, meski harga pangan dunia naik dan kontribusi mereka terhadap pembangunan perekonomian daerah sangat besar. “Inilah kelemahan yang harus menjadi upaya yang jelas bagi pemerintahan daerah agar petani kita mendapat hal yang wajar dalam uasahanya,” imbuhnya.
"Melihat peran sangat penting sektor pertanian bagi perkembangan perekonomian nasional, pemerintah seharusnya mengembangkan atau merevitalisasi pertanian secara serius sebagai pilar utama dalam mengentaskan masyarakat dari kemiskinan," katanya.***

Tidak ada komentar: