Kamis, 31 Juli 2008

Distribusi Minah Terlambat

Jambi -
Distribusi minyak tanah (Mina) di beberapa pangkalan yang ada di kota Jambi sebagian terlambat. Hal itu dikatakan Mala, warga RT. 37, RW. 13, Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Menurutnya, memang minyak tanah selalu datang untuk dipasok ke pangkalan di kelurahannya. Namun waktunya sudah terlambat dan tidak sesuai jadwal. Demikian juga warga hanya boleh membeli maksimal 10 liter dengan harga 28 ribu. “Memang minyak selalu ada, tapi sering terlambat, jatahnya pun hanya sepuluh liter per kepala keluarga (KK),” tandasnya.
Salah seorang pemilik pangkalan di kelurahan pematang sulur keberatan kalau namanya ditulis. Ketika disapa HOKI, dia hanya mengaku menjual minah sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah yakni 28 ribu per sepuluh liter atau Rp. 2.800 per liter.
Dikatakan, keterlambatan pasokan dari Pertamina bukan kesalahan pihak pangkalan. Dirinya tidak mengetahui penyebab keterlambatan itu. Bahkan kata pemilik pangkalan itu, pernah dalam satu bulan minyak tanah tidak masuk ke pangkalannya. Sehingga warga banyak yang menyalahkan pangkalan.” Saya tidak tahu, memang pasokannya sering terlambat,” ujarnya.
Pantauan keterlambatan penyaluran BBM ke masyarakat saat ini bukan hanya BBM jenis bensin dan solar saja. Namun pendistribusian minyak tanah ke pangkalan juga mengalami hal yang sama. Terbukti banyak warga yang mengeluh ketika menunggu antrian untuk mendapatkan minyak tanah.
Kemarin , antrian minyak tanah itu masih terlihat di Pangkalan HMR Simanjuntak yang berada di Jalan Kapten Patimura, Kelurahan Kenali Besar, Kota Baru Jambi. Menurut warga di sana pangkalan itu menjual minah seharga Rp. 2.800 per liter. “ Kami beli dengan harga standar bang, tapi memang agak sering terlambat masuknya dari pertamina,” ujarnya lagi. ***

Tidak ada komentar: