Minggu, 20 Juli 2008

Meningkatnya Industri CPO, Diduga Membuat Krisis BBM

Jambi -
Meningkatnya pembangunan industri Cruild Pulp Oil (CPO) minyak mentah kepada sawit hingga 200 persen di provinsi Jambi,diduga menambah krisis bahan bakar minyak (BBM) di provinsi ini. Bertambahnya industri CPO dari 12 unit pabrik menjadi 37 unit pabrik tahun ini, membuat pasokan BBM di Provinsi Jambi berkurang.
Sementara jumlah pasokan listrik dari PLN hingga kini masih terbatas. Selain bertambahnya pabrik CPO, juga penambahan jumlah kenderaan bermotor hingga 54 persen. Kemudian bertambahnya 3.243 unit kapal nelayan di wilayah Pantai Timur ProvinsiJambi.
Demikian penjelasan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin kepada wartawan di Jambi, Jumat (18/7) usai dirinya, bersama Ketua DPRD provinsi Jambi Zoerman Manap, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Suwarno Surinta, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi Mardinal dan anggota menghadap Komisi VII DPR RI soal permohonan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) ke provinsi Jambi.
Menurut Zulkifli Nurdin, sejak tahun 2000, Provinsi Jambi tidak pernah ada penambahan kuota BBM dari Pertamina. Bahkan terjadi pengurangan dari 16.900 kiloliter (kl) per bulan menjadi 13.000 kl per bulan 2008. Kemudian, bertambahnya penambangan batubara dan adanya industri pengolaha aspal yang saat ini tersebar di 10 kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi. Keseluruhan hal diatas membutuhkan BBM baik premium, solar maupun minyak tanah untuk oprasional.
"Disamping itu Provinsi Jambi merupakan daerah lintas Timur dan Barat Sumatera, sehingga banyak kendaraan yang melintas dan membutuhkan penambahan stok BBM melalui SPBU di wilayah Provinsi Jambi,” ujarnya.
Disebutkan, berdasarkan peryataan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Achmad Farial, bahwa Komisi VII DPR RI sangat memahamni permasalahan itu.
Sehingga, pihaknya sangat mendukung permintaan penambahan kuota BBM bagi Provinsi Jambi. Namun Achmad Farial tidak menjeskan berapa jumlah penambahan kuota BBM tersebut.***

Tidak ada komentar: