Minggu, 27 Juli 2008

Parpol Baru Hati-Hati Rekrut Elit Politik

Jambi -
Partai-partai politik (Parpol) baru yang lolos sebagai peserta Pemilu 2009 sebaiknya berhati-hati merekrut para calon legislatif (Caleg) dan juru kampanye dari kalangan elit politik.
"Sebab bisa saja parpol baru itu lantaran kekurangan figur lalu merekrut para elit politik yang punya masa lalu dan bermasalah. Itu harus dihindari," kata Pengamat Politik Universitas Jambi (Unja), Syamsir SH MH di Jambi.
Dalam teori politik, katanya, sebuah parpol kecil akan menjadi besar jika mampu menggalang para tokoh dan elit politik yang beretika dan bermoral. Teori itu akan sangat ampuh bila diterapkan di Indonesia saat ini.
Pada era multi partai di Indonesia saat ini, tidak menutup kemungkinan parpol baru asal comot dan bertujuan hanya sekedar mendapatkan dana pemilu atau dukungan dana dari para caleg tanpa melalui seleksi.
Dia menyatakan, para elit politik yang bermasalah atau elit politik "kutu loncat" menjelang Pemilu 2009 dipastikan akan terus mencari kendaraan politik memasuki atau bergabung dengan parpol baru.
Parpol-parpol yang tidak konsisten memungkinkan menampung para elit bermasalah itu, dan besar kemungkinkan juga tidak akan dipilih rakyat, karena rakyat selama ini telah banyak dikibuli dengan janji-janji kosong.
Untuk menyakinkan kembali kepercayaan rakyat, parpol baru harus merebut simpati dan komitmen memperjuangkan nasib rakyat.
"Saat ini rakyat sudah antipati melihat tindakan dan kelakuan para anggota dewan yang banyak korupsi dan tidak bermoral," ujarnya.
Pada Pemilu 2009 diyakini sejumlah parpol baru akan menjadi "kuda hitam" menyingkirkan parpol besar, jika mampu mengemas program kerakyatan dan bisa membuktikannya setelah Pemilu.***

Tidak ada komentar: