Senin, 21 Juli 2008

Sumber Daya Energi Listrik Belum Dimanfaatkan

Jambi -
Potensi kekayaan sumber daya energi listrik di Jambi belum belum dimanfaatkan.
"Daerah lain yang mengalami krisis listrik mungkin tidak ditopang sumber daya energi, tetapi Jambi memiliki potensi sumber daya energi listrik malah tidak dimanfaatkan," kata mantan anggota Komisi VIII DPR RI, Usman Ermulan di Jambi..
Potensi sumber daya energi listrik di Jambi sampai kini belum dimanfaatkan secara optimal seperti biotermal, batubara, gas, air untuk dijadikan bahan bakar penggerak pembangkit tenaga listrik.
Akibatnya, Jambi selama ini bergantung pasokan listrik dari daerah lain seperti Sumatera Barat dan Sumatera Selatan melalui sistem jaringan interkoneksi yang dikelola PT (Persero) PLN.
Saat ini kedua daerah tetangga itu juga kekurangan listrik akibat penyusutan alur sungai penggerak turbin PLTA. Mana mungkin mereka menyuplai ke Jambi.
"Jika Gubernur Jambi cerdas dan bagaimana cara mendatangkan investor untuk membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan potensi sumber daya energi itu, Jambi tidak akan krisis listrik seperti saat ini," ujar Usman yang juga mantan Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) Provinsi Jambi itu.
Sejumlah kabupaten, termasuk Kota Jambi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat pemerintahan Provinsi Jambi hampir sebulan terakhir ini terus berlangsung pemadaman listrik secara bergulir siang dan malam.
PLN juga dinilai tidak transparan ke publik sampai kapan pemadaman bergilir itu.
Pemprov Jambi dan dewan harus mempertanyakan dan mendesak PLN untuk menjelaskan pemadaman secara bergilir ke publik, sebab dampaknya telah mengganggu aktifitas perekonomian masyarakat.
Ia menyarankan, Pemprov Jambi mungkin bisa mencontoh Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) wilayah pantai timur provinsi itu yang beberapa tahun lalu bekerjasama dengan PT Indonesia Power membangun PLTU skala kecil untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Kabupaten itu memanfaatkan sisa gas dari sejumlah kontraktor migas asing yang mengeksplorasi minyak bumi dan gas (migas) di wilayah pantai timur itu.
"PLTU di Tanjung Jabung Barat dibangun waktu itu sekitar tahun 2004. Ketika itu saya menjadi bupati setempat. Sekarang kabupaten itu tidak pernah terjadi pemadaman listrik secara bergulir, malah sisanya yang ada sekarang akan disuplai ke Kab. Tanjung Jabung Timur," ujarnya.
Ia mengatakan, membangun pembangkit listrik skala kecil dan sedang harus diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Soal skala besar itu jangka panjang.
"Sekarang rakyat Jambi butuh listrik, soal jangka panjang rakyat tidak mau tau itu," ujarnya.***

Tidak ada komentar: