Minggu, 27 Juli 2008

Investor Bangun Tangki Penampungan BBM

Jambi -
Investor dalam negeri siap membangun tangki penampungan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi.
"Saya sudah membawa investor ke Jambi yang siap membangun tangki penampungan BBM, karena selain memiliki modal hampir 20 juta dolar AS, juga sudah ada bank yang menjamin keuangan kepada Pertamina," kata Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin di Jambi.
Pembangunan tangki penampungan di wilayah pantai timur Provinsi Jambi itu sejalan dengan kesepakatan antara Pemprov Jambi, DPRD Provinsi Jambi dan Pertamina.
Rencana itu muncul setelah dua pekan lalu mencuat masalah kelangkaan BBM di Jambi, khususnya premium dan solar yang mengakibatkan antrian panjang kendaraan di seluruh SPBU di daerah itu.
Antrian itu terjadi karena keterlambatan pasokan BBM akibat pendangkalan alur Sungai Batanghari Jambi.
Saat ini jalur utama pasokan BBM ke Depot Pertamina di Kota Jambi satu-satunya melalui Sungai Batanghari dengan menggunakan sarana kapal ponton. Pasokan BBM tersebut dari Tanjung Uban, Palembang, dan Pulau Sambu.
Ia menjelaskan, pembangunan tangki penampungan di hilir Sungai Batanghari Tanjabtim, sejalan dengan rencana penambahan kuota BBM yang diusulkan ke pemerintah pusat melalui Komisi VII DPR RI.
Penambahan kuota BBM itu di antaranya solar dari 700 kiloliter (kl) per hari menjadi 850 kl, premium dari 600 kl menjadi 700 kl, minyak tanah dari kebutuhan perhari 300 kl menjadi 400 kl.
Sementara untuk kebutuhan BBM industri dari 200 kl per hari menjadi 350 kl, dan kebutuhan BBM solar PT PLN Jambi 200 kl menjadi 350 kl per hari.
Alasan penambahan BBM itu karena meningkatnya jumlah penduduk dan jumlah kendaraan sejak tahun 2005 meningkat hampir 54 persen. Industri minyak mentah kelapa sawit (crude palm oil-CPO) dari 12 menjadi 37 perusahaan, serta meningkatnya perusahaan pertambangan batubara dan industri pengolahan aspal yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Jambi.
Selanjutnya juga terjadi penambahan kapal motor nelayan mecapai 3.243 unit yang seluruhnya membutuhkan BBM baik premium, solar maupun minyak tanah.***

Tidak ada komentar: