Senin, 21 Juli 2008

Rakyat Bukan Objek Politik Lima Tahunan

Jambi —
Pengamat politik Jambi H. Nasroel Yasier menyatakan, rakyat tidak boleh hanya dijadikan sebagai obyek konstelasi politik lima tahunan.
"Rakyat seharusnya bukan obyek tetapi sebagai pelaku yang memiliki momentum Pemilu itu," katanya di Jambi.
Menurut dia, Pemilu adalah momentum penting dan milik rakyat yang harus dimaknai keberadaannya oleh rakyat dengan kesadaran politik yang tinggi dan memilih pilihannya yang berkualitas.
Ia mengatakan, seharusnya partai-partai politik bersungguh-sungguh memaparkan visi, misi dan programnya kepada masyarakat luas, sehingga para pemilih dapat menentukan pilihannya secara berkualitas.
"Visi dan misi merupakan merupakan janji yang harus direalisasikan jika terpilih sebagai pemimpin," katanya.
Mengenai banyaknya angka Golput (political apathy) dan semakin buruknya performa Parpol di mata masyarakat, ia mengatakan seyogyanya hal tersebut menjadi peringatan bagi partai-parti politik untuk bersama-sama membangkitkan kesadaran dan gairah politik masyarakat, dengan meningkatkan kualitas kinerjanya di tengah-tengah masyarakat.
"Parpol harus menunjukkan kinerjanya yang baik, agar masyarakat tidak berpandangn negatif terhadap Parpol," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, perlu dimaknai Kota Jambi sebagai daerah yang warganya untuk "melek politik", dimana warganya mampu menyelenggarakan Pemilu secara berkualitas, dengan unsur-unsur jujur mengenai penyelenggara.***

Tidak ada komentar: