Senin, 21 Juli 2008

Solar Langka di Tanjabbar, Nelayan Tak Melaut

Jambi - Kelangkaan bahan bakar (BBM) khususnya jenis solar, masih berlanjut di Kualatungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat). Dampaknya, berbagai aktifitas eknomi mulai terganggu. Bahkan, nelayan di Kota Bersama ini kian resah karena tak bisa melaut.
Pasalnya, untuk melaut, nelayan yang berkapasitas angkut tergolong kecil, kesulitan memenuhi kebutuhan solar bagi kapal mereka. Sementara, distribusi BBM solar di pasaran Kualatungkal, sejak beberapa bulan ini tersendat-sendat, bahkan sampai terhenti.
“Kelangkaan solar ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir,” beber Supriyadi, kasubdin PEM Dinas Perikanan dan Kelautan Tanjab Barat, kemarin.
Bahkan, sambungnya, beberapa hari terakhir ini, banyak kapal nelayan yang tidak bisa berangkat melaut karena tidak memilik bahan bakar solar. Malangnya, sebagian nelayan sudah memesan es balok untuk keperluan menyimpan hasil tangkapan.
“Keberangkatan terpaksa dibatalkan, ya bagaimana mau berangkat jika tidak ada solar,” keluh Supriyadi, lagi.
Dijelaskannya, kebutuhan solar bagi nelayan untuk satu bulan bisa mencapai 600 ton. Sementara, 1 bulan terakhir, solar yang sudah didistribusikan ke Tanjab Barat baru berkisar 20 ton. Jadi, pasokan sangat jauh dari kebutuhan yang diminta para nelayan di Tanjab Barat.
Untuk diketahui, kelangkaan BBM solar bagi nelayan ini, sebenarnya juga sudah diungkap oleh Indra Gunawan, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Tanjab Barat, beberapa waktu lalu. Bahkan, Indra meminta BP Migas maupun Pertamina menanggapi serius kendala pasokan BBM bagi kebutuhan nelayan di kabupaten ini.
“Kita minta Pertamina dan instansi yang terkait, bisa mencarikan solusi kebutuhan solar bagi nelayan di sini,” ungkap Indra, beberapa waktu lalu.***

Tidak ada komentar: