Minggu, 11 Mei 2008

Kriminal

Ring in Red, Ancam Serang Masyarakat Secara Besar-besaran

Jambi –
Saat kami sedang mengetik berita ini, sekitar pukul 09.00 WIB, dengan harap-harap cemas, kami menunggu, apakah benar, pukul 10.00 WIB, pemilik nomor misterius, bakal menyerang jutaan penggunaan handphone, dengan ring in red.
Hal tersebut diperparah lagi, munculnya sms- berdana peringatan, atau pesan dari oknum yang mengatasnaman Telkomsel. Yang berbunyi, Prof Dr Blanca Cochar JD, menyatakan kejadian tersebut bukanlah akibat ilmu hitam, namun radiasi infra merah yang berlebihan, sehingga bisa menyebabkan penerima telpon tewas.
Dalam pesan singkat itu juga disebutkan, bahwa pukul 10.00 WIB ( kemarin), si pemilik ‘mainan’ itu akan menyerang pemilik hanp phone, maka dalam pesan tersebut, pemilik handp phone diminta mematikan phone cell mereka.
Ternyata, sekitar pukul 10.30 WIB, koran ini belum mendapat kabar, munculnya sms atau panggilan dari nomor misterius tersebut. Bahkan, wartawan koran ini, mencoba melakukan pengecekan ke beberapa sumber yang layak dipercaya, guna mempertanyakan ‘serangan’ tersebut.
Namun, sumber yang sampat dihubungi koran ini, mengaku tidak menerima panggilan yang mematikan itu.
Kendati demikian, diakui atau tidak, banyak masyarakat yang terpengaruh dengan situasi tersebut, dan mereka pun mematika phone cell mereka.
Ditempat terpisah, Manager pemasaran PT Indosat, Lilo Pane menilai isu telpon merah adalah isu bohong.
‘’Saya berpikir itu adalah kabar bohong yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Secara logika saja, apa mungkin melalui handphone orang bisa meninggal,’’ujarnya.
Menurutnya, banyaknya korban yang berjatuhan setelah menerima telpon mungkin disebabkan banyak faktor.
‘’Bisa saja orang itu lagi sakit jantung atau lainnya. Mungkin setelah terima telpon, penyakitnya itu kumat, ditamgah lagi isu yang mereka terima sebelumnya sudah membuat khawatir yang berlebihan’’jelasnya.
Menyangkut pengiriman inframerah yang terlalu besar dan menyebabkan orang meninggal. Dia mengatakan, tidak mungkin bisa terjadi.
‘’Belum ada teknologi yang bisa membuat inframerah ponsel orang lain itu rusak. Kalau rusak sendiri, itu mungkin. Dan saya belum tahu apakah radiasi itu bisa menyebabkan orang langsung meninggal atau tidak’’tegasnya.
Dia menilai, munculnya isu tersebut, dilakukan dengan maksud tertentu. ‘’Bisa saja. Pemilik rencana ini, mempunyai rencana tersendiri, sehingga merugikan produsen alat komunikasi’’tegasnya lagi.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Yatim Suyatmo, tidak membenarkan hal tersebut, yang membuat pesan singkat, via infrared dan jelas meresah masyarakat. Hidup dan mati seseorang itukan yang menentukan Tuhan. Apalagi Kapolres Kerinci mengatakan, tidak ada orang yang tewas, karena menerima SMS atau telepon itu.
“Itu tidak benar,. kendati demikian, pihak kepolisian masih melacaknya, siapa yang pertama kali yang membuat dan memberi kabar tersebut.***

Tidak ada komentar: