Rabu, 28 Mei 2008

Indikasi Kuat, Telah Terjadi Penyimpangan Pupuk Bersubsidi

Jambi -
PT Pusri Cabang Jambi, menilai ada indikasi kuat, telah terjadi penyimpangan pupuk urea bersubsidi di lapangan, yang dilakukan oknum-oknum tertentu sehingga terjadi kelangkaan pupuk urea bersubsidi di tingkat petani.
"Kami melihat itu ada indikasi setelah menerima keluhan petani sulit mendapatkan pupuk urea bersubsidi di lapangan," kata Supervisor Pengadaan dan Penjualan PT Pusri Cabang Jambi, Asmawan Idris.
Penyimpangan itu terbukti ketika polisi menyita 8,7 ton pupuk urea bersubsidi di Jambi tanpa dokumen yang dipasok dari Palembang untuk dibawa ke Riau. Pusri meminta Komisi Pengawas Pupuk Bersubsidi di Jambi, memperketat pengawasan, sebab untuk sementara ini pupuk urea bersubdisi diprioritaskan ke pertanian tanaman pangan.
Sedangkan kegunaan pupuk untuk perkebunan di Jambi saat ini cukup tinggi. Tidak menutup kemungkinan pupuk tersebut sebagian besar tersedot ke perkebunan melalui jalur tidak resmi. Pusri meminta kepada petani untuk memperoleh pupuk urea bersubsidi harus melalui jalur resmi kelompok tani dengan menggunakan dokumen Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dikeluarkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan di daerah masing-masing.
Tanpa RDKK Pusri tidak akan mengalokasikan pupuk urea bersubsidi, karena khawatir tidak tepat sasaran. Pusri saat ini memiliki persediaan pupuk urea bersubsidi di Jambi sebanyak 2.000 ton lebih dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp1.200 per kg.***

Tidak ada komentar: