Jumat, 04 Juli 2008

PRESS RELEASE : PERIHAL KLARIFIKASI DAN PELURUSAN BERITA

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Sebelumnya kami atas nama Front Perjuangan Rakyat (FPR) mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan pers yang telah meliput dan menurunkan berita tentang proses aksi demonstrasi “Menolak Kenaikan BBM dan Meyikapi Kedatangan SBY dalam rangka HARGANAS” tanggal 29 Juni 2008. Kami sangat berharap kerjasama baik ini akan terus berlanjut.

Dalam release ini, kami hanya ingin membuat beberapa klarifikasi dan pelurusan isi pemberitaan. Kami memandang perlu melakukan ini, agar terbangun proses komunikasi dan kerangka informasi pemberitaan yang konstruktif.

1. Aksi tanggal 29 Juni 2008 adalah aksi yang diinisiasi melalui diskusi-diskusi panjang oleh Front Perjuangan Rakyat (FPR). Front Perjuangan Rakyat (FPR) merupakan gabungan dari beberapa elemen masyarakat sipil, yaitu ; Mahasiswa, NGO/LSM dan Organisasi Massa. Elemen organisasi tersebut adalah: Front Mahasiswa Nasional (FMN), BEM IAIN, BEM UNBARI, BEM UNJA, KAMMI, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Kelompok Kerja Perjuangan Buruh (KKPB), AGRA, CIPAYUNG, SETARA, YLBHL, WALHI, CAPPA, AMPHAL dan Mapala GITASADA. FPR ini bersifat cair dan terbuka.

2. Di beberapa media terdapat keterangan gambar yang perlu diluruskan, bahwa aksi ini bukan merupakan aksi salah satu kelompok mahasiswa saja, seperti mahasiswa IAIN atau AKUBANK MUHAMMADIYAH. Yang tepat adalah aksi tanggal 29 Juni 2008 merupakan aksi dari Front Perjuangan Rakyat (FPR). Mahasiswa AKUBANK MUHAMMADIYAH Ssendiri tidak bergabung dalam FPR, massa FPR hanya menilai bahwa kampus AKUBANK MUHAMMADIYAH merupakan lokasi strategis untuk melakukan aksi lanjutan di sore hari dalam rangka menyampaikan aspirasi.

3. Keterangan Kapoltabes Jambi, Kompol Eko Daniyanto yang menjelaskan bahwa penangkapan terhadap kedua mahasiswa dilakukan karena memicu tindakan anarkis tersebut tidaklah benar, karena kedua mahasiswa (Donas- FMN dan Sodri- Bem Unbari) tidak melakukan tindakan anarkis, dan kami menilai penarikan kedua kawan kami tersebut sengaja dilakukan aparat sebagai upaya melemahkan/menyurutkan kekuatan barisan aksi.

4. Dalam aksi 29 Juni 2008, FPR mempunyai struktur perangkat aksi. Untuk membangun relasi dan komunikasi dengan media, terdapat struktur Humas Aksi, yang bertanggung jawab pada posisi ini adalah Nurbaya Zulhakim, jadi posisi Nurbaya Zulhakim bukanlah Koordinator Lapangan sebagaimana yang diberitakan.


FRONT PERJUANGAN RAKYAT (FPR) JAMBI
(FMN, BEM IAIN, BEM UNBARI, BEM UNJA, KAMMI, KKPB, AGRA, CIPAYUNG, SETARA, YLBHL, WALHI, CAPPA, AMPHAL dan Mapala GITASADA)

Tidak ada komentar: