Selasa, 15 Juli 2008

Pembakaran Lahan Kelapa Sawit Terus Terjadi

Jambi -
Pembakaran hutan untuk membuka lahan perkebunan kelapa sawit di Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi terlihat masih terus terjadi, sementara pemerintan daerah setempat sudah berulangkali "mengancam" para pembakar lahan untuk diajukan ke pengadilan karena merusak lingkungan.
Para pemilik perkebunan kelapa sawit di Merlung, dalam pemantauan Senin (14/7) melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar dan menimbulkan kabut asap di sepanjang jalan lintas Sumatera perbatasan Jambi-Riau, namun tindakan itu sepertinya dibiarkan saja oleh pemerintah maupun pihak berwenang di provinsi itu.
Padahal pembakaran lahan untuk memperluas areal perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebut secara terang-terangan, dan tindakan itu dilakukan pengusaha perkebunan kelapa sawit karena dinilai lebih efisiensi dan efektif bila harus menggunakan peralatan berat seperti traktor.
Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin berulangkali mengingatkan masyarakat dan para pengusaha yang membuka lahan perkebunan kelapa sawit atau karet di daerah itu, agar tidak melakukan pembakaran lahan karena dapat menimbulkan kabut asap dan merusak lingkungan, terlebih kini di Jambi sedang musim kemarau panjang.
Para pengusaha dari dalam dan luar negeri saat ini mengincar Jambi sebagai daerah pengembangan usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, karena daerah itu masih memiliki sekitar satu juta hektar lahan kosong yang cocok untuk tanaman kelapa sawit.
Salah satu di antaranya, Pemrov Jambi dan Kabupaten Sarolangun baru-baru ini telah memberikan 100 ribu hektar lahan kepada PT Perkebunan Nusantara VI Jambi-Sumatera Barat yang akan dikembangkan untuk perkebunan kelapa sawit.****

Tidak ada komentar: