Selasa, 08 Juli 2008

PDAM Tirta Buana Merangin Terancam Krisis Air

Jambi -
Pelanggan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Buana Merangin, khususnya pelanggan di kelurahan Pasar Atas bakal kesulitan untuk mendapatkan air bersih dari perusahaan milik daerah ini. Pasalnya, air sungai Belisih yang menjadi bahan baku utama PDAM ini kondisinya mulai kering akibat kemarau. Untuk mengisi bak penampung dilokasi sungai Belisih saja diperlukan waktu 1 hari. Dengan kondisi ini, debit air sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di kelurahan Pasar Atas dan sekitarnya yang mencapai ratusan pelanggan.
Humas PDAM Tirta Buana Merangin Taufik, SH mengatakan, akibat kemarau, pasokan air PDAM kebeberapa tempat seperti ke Lubuk Gaung, Sungai Mas Atas, Sungai Mas Bawah, Lingkungan H. Kamil, Asrama Polisi, Belakang SMU dan Simpang Kungkai hanya akan mendapat giliran aliran air selama 2 jam. “ini diakibatkan debit air sungai Belisih yang menurun akibat kemarau. “ jelas Taufik diruangannya.
Menurut Taufik, pompa air yang berada di sungai Masumai yang berfungsi sebagai cadangan, sudah sekitar 6 bulan tidak berfungsi, karena kabel listrik (GBY 4x35 MM) sepanjang 235 meter dijarah pencuri, akibatnya PDAM mengalami kerugian 73 juta rupiah dan sampai kini belum juga ada penggantian karena terkendala masalah dana.
Terkait dengan air dari PDAM yang diterima pelanggan masih dalam kondisi kurang baik dan menjadi pembicaraan masyarakat, dikatakan Humas ini kapasitas air yang bisa diolah oleh solution filter sungai Belisih jauh dibawah kebutuhan pelanggan, dan untuk memenuhi pelanggan terpaksa mengalirkan air yang kurang memadai. “Kapasitas air yang masuk lebih besar dari kapasitas bak penampung jadi tidak tercapai lagi.” Ujar Taufik.
Direktur PDAM Tirta Buana Ir. Syafril Maulana menjawab wartawan hari Selasa (8/7) berkaitan dengan pengadaan pompa air minum di Sungai Kapas yang belum juga berfungsi, menjelaskan bahwa proyek yang dibangun Satker non vertical dari propinsi Jambi dengan menggunakan dana pusat belum diserahkan kepada pihak pengelola (PDAM).
Proyek pompa air berkapasitas 5 liter per detik ini memanfaatkan sumber air Sungai Kapas, mampu melayani pelanggan sebanyak 500 pelanggan dan baru memiliki pompa distribusi sepanjang 1,9 Km. Dikatakan Direktut PDAM ini, pompa tersebut sudah diuji coba penggunaannya, pusat hanya membangun dan hanya sampai disitu kewajibannya, namun untuk sampai ke pelanggan masih diperlukan pipa penyalur dan meteran. Meskipun belum resmi diserahkan, kita kata Syafril sudah diusulkan ke Dinas Pekerjaan Umum untuk sampai ketingkat operasionalnya. “Paling kurang pelanggan sebanyak 500 pelanggan. Sudah uji coba namun secara resmi belum diserahkan ke pada PDAM selaku pengelola.” kata Syafril dikantor PDAM yang memiliki karyawan sebanyak 72 orang. ****

Tidak ada komentar: