Selasa, 08 Juli 2008

Harga Bensin Eceran Di Kualatungkal Rp 30 Ribu/Liter

Jambi -
Macetnya pasokan BBM untuk wilayah Jambi agaknya kian menambah penderitaan. Antrian panjang, di Staisun Pengsian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam Propinsi Jambi sudah menjadi pandangan sehari-hari. Sementara di Kota Kualatungkal, minyak bensin praktis menghilang.
Tak ayal, harga minyak bensin di daerah itu melambung tinggi. Harga perliter bervarisasi, mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per liternya. Harga yang cukup fantastis itu membuat masyarakat kian menjerit. Mau tidak mau, suka tidak suka, minyak bensin yang merupakan penggerak roda perekonomian masyarakat itupun harus dibeli.
Di Kulatungkal, kelangkaan minyak bensin dirasakan sejak Minggu (5/7) hingga saat ini. Bahkan, karena kelangkaan itu memaksakan masyarakat harus pontang-panting mencari minyak bensin. Walaupun ada, harganya tiga kali lipat dari harga biasa. Sebelum terjadi kelangkaan, harga minyak relative murah, yakni ditingkat pengecer hanya Rp 7 ribu perliternya.
“Sekarang harga minyak bensin perliter bisa dapat beli beras untuk makan satu minggu,” ungkap Edy (41), penambang ojek yang biasa mangkal di Jalan Bengkinang Ujung, Kulatungkal.
Menurut Edi, kelangkaan minyak bensin di Kota Kualatungkal sangat dirasakan. Bahkan dalam tiga hari belakangan ini, ia terpaksa menghentikan aktifitasnya sebagai penambang ojek. Hal itu di karenakan kelangkaan minyak bensin. Meski tersedia, harganya mencapai Rp 30 ribu perliter.
Keluhan lain juga dirasakan Ny Sumiati, salah seorang PNS di lingkungan Pemkab Tanjab Barat. Menurut ibu tiga anak ini, kelangkaan minyak bensin di Kota Kualatungkal menambah pengeluaran. Sebab, ia datang dan pulang kantor biasa menggunakan jasa ojek.
“Tarif ojek beda dengan hari biasa. Karena kelangkaan minyak bensin, tarif ojek naik 70 persen. Biasanya hanya Rp 5 ribu sekarang tembus Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu,” ungkap wanita berjilbab ini.
Tingginya harga minyak bensin di Kota Kualatungkal ditanggapi Ketua DPD PDK Tanjab Barat, H Abd Hafitz Matutu. Katanya, tingginya harga minyak bensin yang mencapai Rp 30 ribu per liter tersebut harus dicari solusi oleh pemerintah daerah. Paling tidak katanya, mencari langkah agar harga minyak ditingkat pengecer ditertibkan.
“Masyarakat sudah susah dengan kenaikan harga BBM jangan pula ditambah susah oleh oknum-oknum yang memanfaatkan situasi kelangkaan ini. Bayangkan, ditingkat pengecer harga bensin tiga kali lipat dari harga biasa. Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah. Paling tidak, distribusi BBM unntuk dijual kepada masyarakat diawasi dengan harga yang wajar,” ungkap Hafitd Matutu.****

Tidak ada komentar: