Kasus Monas Pemecah Umat Islam
Jambi - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jambi minta umat Islam tidak terhasut provokator yang kini memanfaatkan kejadian di Monas untuk memecah belah kerukunan dan persatuan sesama Islam.
"Aksi kekerasan Monas yang dilakukan kelompok mengatasnamakan Islam itu kini menjadi sarana utuk memecah belah kerukunan sesama umat Islam," kata Ketua MUI Jambi, Prof DR Sulaiman Abdullah di Jambi.
Ia berpendapat, maraknya pro dan kontra atas aksi kekerasan di Monas itu telah menimbulkan perseteruan sesama umat Islam, dan itu perlu diwaspadai oleh tokoh-tokoh Islam untuk memberikan kesadaran pengikutnya supaya tidak terhasut isu perpecahan.
Tokoh-tokoh Islam hendaknya menyikapi kejadian itu dengan arif, tidak sebaliknya turut memprovokasi pengikutnya supaya berpihak pada salah satu kelompok yang bertikai.
Khusus di Provinsi Jambi tidak ada organisasi Front Pembela Islam (FPI) yang dituduh sebagai kelompok yang menyerang massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Monas itu, sehingga reaksi masyarakat untuk membubarkannya juga tidak ada seperti di daerah lainnya.
MUI Jambi juga minta masyarakat menyerahkan penyelesaian kasus itu pada aparat penegak hukum, dan tidak ikut-ikutan mencari tersangka penyerangan itu.
Kejadian di silang Monas 1 Juni 2008 itu juga salah satu aksi yang sepertinya dilakukan provokator yang tidak menginginkan Islam bersatu, mereka mencoba mengadu dan membangkitkan amarah sesema umat Islam untuk saling berseteru, dan itu berhasil," kata Sulaiman.***
Minggu, 08 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar